PT KONTAK PERKASA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 7,5 persen pada 2019.
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat penutupan rapat kerja (Raker) Kemendag di Hotel Shangri La, Jakarta.
"Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 7,5 persen atau sebesar USD 175 miliar. Target pertumbuhan ekspor ditetapkan dengan pertimbangan kondisi ekonomi global yang saat ini sedang melambat," ujar dia di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Pada 2019, pemerintah juga menargetkan inflasi sebesar 3,5 persen dengan harga bahan kebutuhan pokok yang terkendali, terutama harga-harga bahan pokok di hari- hari besar nasional.
"Untuk itu, Kemendag membutuhkan kerja keras dan kerja sama yang kuat dari semua lapisan, Gubernur, Bupati, Walikota, Dinas dan Tim Pengelola pasar di seluruh pelosok tanah air,” kata dia.
Sementara, guna mencapai target pertumbuhan ekspor, ada tiga hal penting yang dilakukan Kemendag yaitu mengembangkan sistem Informasi terpadu di Kemendag; simplifikasi peraturan dan prosedur ekspor dan impor; menyukseskan perjanjian perdagangan, misi dagang, dan trade expo.
Untuk meningkatkan kinerja ekspor dan memperluas akses pasar, Kemendag akan terus menambah jumlah kerja sama perdagangan internasional. Pada 2019, Kemendag akan berupaya menyelesaikan perundingan dengan Iran, Uni Eropa, Mozambik, Turki, Tunisia, Bangladesh, dan Korea Selatan.
Selain itu, akan dilakukan penyelesaian perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership, ASEAN Economic Community, ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement, ASEAN-India Free Trade Agreement, serta peninjauan kembali Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement.
Terkait perwakilan perdagangan luar negeri, Kemendag akan melanjutkan momentum reposisi dan reorientasi Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center agar memberikan hasil yang optimal. Reposisi yang dilakukan dengan memperhatikan potensi peningkatan nilai ekspor di masa depan.