Minyak
mempertahankan keuntungan mendekati penutupan tertinggi dalam enam
bulan sebelum rilis data pemerintah AS yang diperkirakan akan
menunjukkan stok minyak mentah turun untuk minggu kedua, sehingga
mengurangi surplus stok global.
Futures
menguat sebanyak 0,4 persen di New York setelah naik 3,3 persen pada
hari Senin. Persediaan terindikasi jatuh sebesar 3,5 juta barel, menjadi
penurunan dua minggu beruntun pertama sejak September, menurut survei
Bloomberg sebelum data Administrasi Informasi Energi Rabu nanti.
Minyak
sudah melonjak lebih dari 80 persen sejak merosot ke level terendah
dalam 12 tahun pada awal tahun ini pada tanda-tanda surplus stok global
akan mereda dikarenakan penurunan produksi AS. Pasar diprediksi akan
menjadi defisit lebih awal dari yang diharapkan menyusul gangguan
pasokan di Nigeria dan peningkatan permintaan, menurut Goldman Sachs
Group Inc.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik sebanyak 21 sen ke level $
47,93 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $
47,78 pada pukul 08:21 pagi waktu Hong Kong. Kontrak tersebut naik $
1,51 ke level $ 47,72 pada hari Senin, yang merupakan penutupan
tertinggi sejak 3November. Jumlah volume perdagangan yakni sekitar 71
persen di bawah rata-rata.100-hari
Brent
untuk pengiriman Juli berada di $ 48,93 per barel, turun 4 sen, di ICE
Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah patokan
global ini berada di premi 47 sen untuk WTI bulan Juli. (sdm)
Sumber: Bloomberg