PT KONTAK PERKASA FUTURES - Analis memperkirakan harga emas akan terus melaju, setelah sebelumnya tercatat USD 2.100. Menurut prediksi, harga emas dapat menembus USD 3.000 untuk tahun ini.
Minat investor yang sangat kuat pada logam mulia menjaga reli tetap hidup, sementara penggerak makro semuanya utuh untuk menjaga momentum kenaikan harga emas, kata para analis.
Harga emas tercatat naik ke tangga tertinggi sepanjang pekan ini. Pertama menembus USD 2.000 per ons, kemudian USD 2.050, sebelum mencapai rekor baru USD 2.089,20 pada penutupan pekan ini. Sementara, pada omentum yang sama, emas berjangka Comex Desember diperdagangkan pada USD 2.043.40, turun 1,26 persen.
Melansir dari laman Kitco, Sabtu (8/8/2020), stimulus fiskal dan moneter global telah menciptakan badai yang sempurna untuk emas. Meskipun harga mundur 2 persen pada hari Jumat, tren keseluruhan tetap bullish.
"Ini sehat bagi pasar untuk menelusuri kembali dan membiarkan sedikit udara keluar dari balon," kata ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group Charlie Nedoss.
Emas dipandang sebagai taruhan paling pasti untuk menjaga inflasi karena bank sentral terus mencetak uang untuk mendukung ekonomi di seluruh dunia.
“Bank sentral utama bekerja untuk menjaga stabilitas dengan memberikan stimulus dan dukungan ekonomi. Artinya ada banyak likuiditas yang mencari rumah. Emas adalah satu, ekuitas adalah yang lainnya. Unsur lainnya adalah suku bunga riil yang rendah, yang menghilangkan argumen bahwa emas tidak memberikan hasil apapun karena tidak ada hasil yang dapat ditemukan dalam obligasi pemerintah, ”kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
Pialang komoditas senior RJO Futures Daniel Pavilonis menyebutkan, orang-orang melihat emas dan perak sebagai investasi yang lebih realistis.
“Salah satu alasan mengapa logam naik adalah karena pencetakan uang. Ini mendorong hasil nyata ke wilayah negatif di jalan. Investor melihat logam mulia sebagai bagian dari teka-teki jangka panjang. Ketika suku bunga turun atau negatif, investor memiliki uang di bank yang pada dasarnya akan dikenakan pajak karena mereka harus membayar bunga padanya. Apa alternatif lainnya? Inilah mengapa orang membeli emas, menerima pengiriman emas batangan, dan membeli kontrak berjangka, ”kata Pavilonis.
Pada akhir tahun, Pavilonis memperkirakan harga emas mendekati USD 3.000 per ons.
Ahli logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman menilaiUSD 2.400 juga merupakan target yang menarik untuk dilihat. “Kami mendapatkan USD 2.400 dengan membagi selisih antara USD 2.100, yang merupakan nilai tertinggi tahun 2011 yang disesuaikan dengan inflasi, dan USD 2.800, yang merupakan nilai tertinggi tahun 1980 yang disesuaikan dengan inflasi," kata Millman.
Adapun yang harus diperhatikan investor pekan depan adalah negosiasi stimulus fiskal di Washington. Pendorong utama fluktuasi harga emas lainnya yakni meningkatnya ketegangan antara AS-China, terutama setelah Trump menandatangani sepasang perintah eksekutif yang melarang penduduk AS melakukan bisnis dengan aplikasi TikTok dan WeChat China.
BACA JUGA :