PT Kontak Perkasa Futures | Mayoritas bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (6/12/2017), dengan saham teknologi yang menguat, namun tidak dapat mengimbangi pelemahan sektor energi karena harga minyak turun lebih dari 2%.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melemah 0,16% ke level 24.140,91 sementara indeks Standard & Poor’s 500 melemah 0,01% ke 2.629,27. Adapun indeks Nasdaq Composite menguat 0,21% ke 6.776,38.
Indeks S&P 500 melemah dalam empat sesi berturut-turut, menandakan adanya ketidakpastian investor saat Partai Republik di Senat AS berusaha untuk merekonsiliasi versi RUU pajak mereka dengan versi Dewan Perwakilan Rakyat.
"Sulit untuk berspekulasi mengenai apa yang isi dari undang-undang pajak versi akhir," kata Sean O'Hara, direktur Pacer Financial Inc, seperti dikutip Reuters.
RUU yang disahkan pada hari Sabtu oleh senator partai Republik mempertahankan pajak minimum alternatif korporat, atau AMT, yang semula telah dihapus. AMT dapat meniadakan bagian dari RUU yang dipandang bermanfaat bagi perusahaan teknologi dan perusahaan lainnya.
Saham Microsoft, Facebook dan Alphabet naik lebih dari 1% karena sektor teknologi pulih dari aksi jual baru-baru ini.
Sementara itu, saham-saham emiten perminyakan seperti Schlumberger, Exxon dan Chevron turun antara 0,6% dan 2,17% setelah harga minyak mencapai posisi terendah dalam dua tahun terakhir setelah menyusul mengejutkan persediaan produk olahan AS.
"Energi telah mengalami gejolak kecil selama sekitar satu bulan terakhir ini, jadi saya pikir peningkatan persediaan ini sebagai kesempatan untuk melakukan profit taking," kata Mike Baele, managing director US Bank Private Client Wealth Management.