Performa sektor otomotif turun 3,5%, penurunan terbesarnya dalam dua tahun, sedangkan indeks saham Stoxx 600 melorot 0,9% akibat berlanjutnya kekhawatiran tentang perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
“Kebuntuan antara AS dan China tidak lebih dekat untuk diselesaikan dan para pedagang takut Presiden Trump akan memicu gejolak di UE (Uni Eropa) berikutnya,” kata David Madden, seorang analis pasar di CMC Markets, seperti dikutip Reuters.
Pasar ekuitas yang telah relatif tangguh dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran perdagangan turun secara luas pekan ini setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang Cina senilai US$200 miliar.
Daimler menjadi salah satu perusahaan global terbesar yang memangkas panduannya akibat ketegangan perdagangan, memperingatkan bahwa kinerja laba akan terpukul sebagian oleh tarif China pada impor mobil dari Amerika Serikat.
Saham Daimler pun turun 4,3% ke level terendah dalam hampir dua tahun.
Adapun saham Volkswagen turun 3,1% dan BMW 2,9%. Indeks DAX Jerman, yang mengukur banyak eksportir berat di antara konstituennya, berkinerja buruk di bawah Stoxx 600 dengan kemerosotan 1,4%.
Sementara itu, saham-saham finansial menjadi penekan terbesar di Eropa setelah dua pihak eurosceptics terkemuka dari liga sayap kanan Italia ditunjuk untuk memimpin komite keuangan parlemen.
Indeks FTSE MIB Italia turun 2% dengan indeks perbankan negara itu turun 2,2%, sementara imbal hasil obligasi Italia naik di tengah kekhawatiran tentang pemerintahan populis baru.
Profesor Universitas Alberto Bagnai, yang ditunjuk sebagai ketua Komite Keuangan di Senat, menerbitkan “Il tramonto dell'euro” ("The Sunset of Euro") pada tahun 2012.
KONTAK PERKASA FUTURES