KONTAK PERAKSA FUTURES - Dolar Amerika Serikat bergerak pada kisaran level tertinggi tahun 2018 ini, pada Senin (7/5/2018) setelah data tenaga kerja dan upah AS tidak banyak mempengaruhi persepsi kekuatan perekonomian AS, meskipun kekhawatiran mengenai friksi perdagangan bisa mengaburkan outlook ekonomi.
Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya, terpantau melemah 0,1% atau 0,088 poin ke level 92,478 pada pukul 8.33 WIB,
Sebelumnya, indeks dolar dibuka menguat 0,02% atau 0,022 poin di posisi 92,588, setelah menyentuh level tertinggi di 2018 pada Jumat di posisi 92,90. Dolar menguat secara luas, mempertahankan kekuatannya setelah rilis data ekonomi AS yang bervariasi pada Jumat.
Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan jumlah lapangan kerja baru tumbuh sedikit lebih rendah dari perkiraan, sedangkan penghasilan per jam rata-rata, yang diamati dengan ketat untuk tanda-tanda tekanan inflasi, naik kurang dari perkiraan sebesar 0,1% pada bulan April,.
Sementara itu, tingkat pengangguran turun mendekati level terendah dalam 17,5 tahun terakhir sebesar 3,9%, meskipun sebagian didorong oleh warga AS yang meninggalkan angkatan kerja.
Dilansir Reuters, tidak ada yang mengubah persepsi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga setidaknya dua kali, dan mungkin tiga kali lagi tahun ini.
Sebaliknya, data terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cemerlang di Eropa tahun lalu kehilangan momentum, menyebabkan spekulan memangkas ekspektasi mata uang bahwa Bank Sentral Eropa akan mengurangi stimulusnya.
Mata uang euro terpantau berada pada posisi US$1,1962, tidak jauh dari level terendah empat bulan terakhir pada Jumat sebesar US$1,1910.