PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Senin, (7/1/2019), karena kekhawatiran tentang ekonomi zona euro mengimbangi harapan perundingan perdagangan AS-China.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,15%, menghapus beberapa kenaikan pada perdagangan Jumat pekan lalu setelah data pekerjaan AS yang kuat dan komentar dovish dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.
Dilansir Reuters, optimisme tentang meredanya gesekan perdagangan antara AS dan China juga telah mengangkat sentimen investor dan sempat mendorong indeks mencatat kenaikan harian terbesar sejak Juni 2016.
Namun, indeks dengan cepat berbalik ke zona merah, menggambarkan kerapuhan penguatan saat kekhawatiran lain mengenai pertumbuhan ekonomi kembali muncul.
Sektor yang mencatat reli kuat pada Jumat berbalik jadi penghambat pada perdagangan Senin, dengan sektor layanan kesehatan serta sektor makanan dan minuman masing-masing turun 0,8% dan 1,1%. Dolar AS yang lebih lemah juga membebani perusahaan-perusahaan dengan pendapatan internasional yang besar.
Sektor-sektor yang peka terhadap ketegangan perdagangan menjadi di antara yang sedikit yang diuntungkan pada hari Senin, dengan saham sumber daya menguat 1% dan teknologi naik 1,5%.
Produsen chip juga pulih dari kerugian besar minggu lalu setelah penurunan proyeksi laba Apple Inc. yang mengejutkan.
AMS yang memasok komponen untuk iPhone menguat 9,6% setelah mengumumkan kemitraan dengan pembuat perangkat lunak China Face++ untuk menghasilkan fitur pengenalan wajah 3D baru untuk smartphone.
"Face ++ dianggap sebagai platform perangkat lunak yang sangat solid untuk penginderaan 3D dan untuk perusahaan perangkat keras seperti AMS. Hambatan mereka terletak sebagian pada perangkat lunak dan kemitraan ini membantu mereka untuk menutup celah ini," kata Veysel Taze, analis di ODDO BHF, seperti dikutip Reuters.
Di sisi lain, saham, Centrica melemah 4,4% menyusul penurunan peringkat dari Jefferies.
Sementara itu, penurunan peringkat dari JP Morgan menyeret saham produsen ban dan suku cadang mobil Pirelli, Michelin, dan Gestamp, menambah tekanan lebih lanjut pada industri yang telah merosot akibat peraturan dan perlambatan penjualan di China.