PT KONTAK PERKASA - Berikut laporan Live kurs rupiah terhadap dolar AS yang diperbarui perkembangannya mulai pembukaan sampai penutupan perdagangan pasar spot hari Kamis ini (22/11/2018).
Nilai tukar rupiah berakhir terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Rabu (21/11/2018), tergelincir dari apresiasi yang mampu dibukukan lima hari berturut-turut sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot berakhir terdepresiasi 15 poin atau 0,10% di level Rp14.603 per dolar AS, setelah ditutup terapresiasi 24 poin atau 0,16% di Rp14.588 per dolar AS pada perdagangan Senin (19/11).
Sepanjang perdagangan Rabu, rupiah bergerak fluktuatif di level Rp14.575 – Rp14.645 per dolar AS.
Dilansir dari Bloomberg, rupiah melemah untuk pertama kalinya dalam enam hari perdagangan terakhir saat aksi jual pada saham global membebani mata uang pasar negara berkembang (emerging market).
“Sumber utama tekanan di pasar negara berkembang akan tetap terlihat tahun depan,” jelas Fitch Ratings dalam sebuah laporan, seperti dikutip Bloomberg.
Dampak dari kebijakan moneter AS yang lebih ketat, penguatan dolar AS, berikut risiko terhadap perdagangan dan pertumbuhan global dikatakan akan terus dirasakan pada 2019.
Guncangan terhadap pasar saham global pekan ini utamanya berasal dari AS, di mana kekhawatiran atas sejumlah raksasa teknologi yang telah memimpin reli selama satu dasawarsa menekan indeks Nasdaq melorot ke level terendahnya dalam tujuh bulan pada Selasa (20/11).
Stephen Innes, kepala perdagangan Asia Pasifik di Oanda mengatakan bahwa meskipun pelemahan bursa Wall Street AS selama dua hari berturut-turut menyeret pasar saham global, sejauh ini tidak banyak tanda yang menunjukkan efeknya akan berlangsung lama.
“Sentimen risiko telah stabil setidaknya untuk saat ini,” ujar Innes, seperti dikutip Reuters.
“Investor lokal melihat kemerosotan pasar semalam sebagai koreksi ekuitas AS yang lebih luas akibat indikasi peringatan dini dari Dewan Gubernur Federal Reserve, yang mempertimbangkan bahwa ekonomi AS dapat bersusah payah pada 2019.”
Ikuti laporan Live rupiah hari ini.
0 komentar :
Post a Comment