English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Monday, June 11, 2018

Menguat Tipis Saat Pasar Nantikan Pertemuan Trump dan Kim

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:03 PM No comments


KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik tipis pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB), di saat  investor menunggu pertemuan yang sangat dinanti-nantikan antara pemimpin tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) Kim Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada hari ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik tipis yaitu sebesar US$0,5 atau 0,04% menjadi ditutup di US$1.303,2 per ounce.
KTT antara Kim dan Trump adalah yang pertama yang terjadi di antara para pemimpin kedua negara sejak akhir Perang Korea 1950-53.
Trump terus membuka kemungkinan pertemuan berikutnya dengan Kim setelah pertemuan pertama di Singapura, yang menurutnya diharapkan akan memulai "sesuatu yang besar."
Namun, dolar AS yang lebih kuat memberikan tekanan pada harga emas. Indeks dolar AS yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama lainnya  naik 0,05% ke 93,582.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun.

KONTAK PERKASA FUTURES 

Sunday, June 10, 2018

Tembaga Merosot Dari Level Tertinggi dalam 4 Tahun

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:09 PM No comments

PT KONTAK PERKASA –Harga tembaga mundur dari level tertingginya selama empat tahun pada perdagangan di London, tak lagi mengambil keuntungan setelah bullish funds memangkas eksposur mereka setelah mengalami kenaikan selama enam hari berturut-turut.
Pada penutupan perdagangan Jumat (8/6) harga tembaga London Metal Exchange anjlok 20 poin atau 0,27% menjadi US$7.312 per metrik ton, naik 0,90% secarayear-to-date (ytd), menghentikan reli terpanjangnya tahun ini.
“Kenaikan 6,7% bulan ini terdorong oleh sejumlah faktor, termasuk pengetatan pasokan setelah smelter asal India Vedanta Ltd. ditutup, dan pergeseran kurva untuk beberapa waktu kedepan yang menunjukkan akan adanya penguatan permintaan spot,” ujar Vivienne Lloyd, Strategis Komoditas di Macquarie Group Ltd., dikutip dari Bloomberg, Minggu (10/6/2018).
“Reli selama enam hari berturut sangatlah tidak biasa, dan harga harus segera dipangkas karena sejumlah pedagang mulai mencari keuntungan dari kenaikan harga tersebut. Secara fundamental, kami pikir situasi di India telah mengetatkan keseimbangan pasar, dan saya tidak melihat adanya alasan untuk tembaga dijual dengan harga di bawah US$7.000,” lanjut Lloyd.
Sejumlah logam lainnya juga tertekan pada Jumat (8/6), dengan timah hitam (lead) merosot 2,7% dan nikel kehilangan 0,6%, berbalik dari kenaikan harga pada awal pekan lalu.
Beban pengambilan keuntungan tersebut cukup untuk menyeimbangi data yang menunjukkan permintaan tembaga dari China, pengguna teratas, semakin menguat. Impor untuk tembaga murni melonjak 8% menjai 475.000 ton pada Mei.
Selain itu, data bea cukai China turut menunjukkan pengiriman bijih dan konsentrat naik 1,9%. Sejumlah analis di BMO Capital Markets mengungkapkan bahwa penjualan logam dasar ke China naik secara signifikan karena pelarangan impor sejumlah jeniskeeping logam.
Dana yang terfokus pada teknis telah menambah dorongan pada reli harga tembaga setelah bergerak di atas pergerakan rata-rata, mendorong tembaga keluar dari rentang peradagangan yang sempit dan mendorong harganya naik ke level tertinggi dalam empat tahun.

BACA JUGA :  PT KONTAK PERKASA - Logam Mulia Bergerak Tipis Pagi Ini

Thursday, June 7, 2018

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Simak Pemaparan Ekonom Ini 8 JUNI 2018

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:27 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2018) bergerak melemah.

“Rupiah kemungkinan melemah (dan pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak di kisaram) level Rp13.865-Rp 13.915 per dolar AS,” kata Ahmad Mikail, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia seperti dikutip dari risetnya yang diterima pagi ini, Jumat (8/6/2018).

Dia mengemukakan indeks dolar AS memang diperkirakan masih melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, dan diperkirakan bergerak di kisaran level level 93,0-93,5 terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terutama euro.

Seiring makin kuatnya sinyal dari bank sentral Eropa (ECB) untuk menghentikan stimulus moneternya pada tahun ini terhadap pembelian obligasi senilai US$35 miliar. 

“Kemungkinan ECB akan melakukan rapat minggu depan untuk membahas mekanisme penghentian stimulus tersebut,” kata Mikail.

Di saat yang sama yield US Treasury kembali melemah sebesar 5 bps ke level 2,93%, didorong kekhawatiran investor atas risiko yang naik di pasar surat utang negara-negara berkembang, terutama Brasil yang memiliki rasio utang cukup tinggi terhadap PDB (74%) jelang kenaikan tingkat suku bunga di AS. 

Hal tersebut mendorong investor memindahkan sejumlah dananya ke aset berbasis dolar. 

“Rupiah sendiri kemungkinan akan melemah terhadap dolar, sebagai dampak dari efek tersebut,” kata Mikail.

Seperti diketahui pada penutupan perdagangan Kamis (7/6/2018), rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16% di Rp13.875 per dolar AS.

Wednesday, June 6, 2018

PT KONTAK PERKASA - Data Ekonomi Dorong Wall Street Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:56 PM No comments

PT KONTAK PERKASA -   Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (6/6/2018), ditopang saham finansial saat investor mencermati data ekonomi yang kuat.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,4% atau 346,41 poin di level 25.146,39 dan indeks S&P 500 menguat 0,86% atau 23,55 poin di 2.772,35. Adapun indeks Nasdaq Composite menguat 0,67% atau 51,38 poin di level 7.689,24, level penutupan tertinggi di hari ketiga berturut-turut.
Dilansir dari Reuters, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau selama KTT G7 pekan ini.
Meski Kudlow mengatakan Trump tidak beralih dari sikap kerasnya mengenai perdagangan, komentar terkait pertemuan itu tampaknya menenangkan investor.
Laporan sebelumnya menyebutkan sejumlah pejabat AS mempertimbangkan tawaran China untuk mengimpor barang-barang Amerika bernilai tambahan US$70 miliar saat pemerintah China berupaya untuk meredakan potensi perang perdagangan.
"Retorika perdagangan sekali lagi berkurang,” kata Mona Mahajan, pakar strategi investasi AS, Allianz Global Investors, New York. “Ini adalah ancaman proteksionisme yang naik turun. Saat ini turun lagi.”
Pekan lalu Trump mendorong pemberlakuan tarif impor 25% pada baja dan 10% pada aluminium - di Kanada, Uni Eropa, dan Meksiko. Meksiko membalas dengan mengenakan tarif pada produk-produk Amerika seperti baja, babi, dan bourbon.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik ke kisaran level tertinggi dalam hampir dua pekan, setelah data menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS secara tak terduga turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada bulan April. Ini mendukung pandangan percepatan pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal kedua.
Sektor keuangan pada S&P, yang naik 1,8%, menjadi pendorong terbesar untuk S&P saat saham bank naik bersama dengan imbal hasil obligasi. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengangkat laba bank. Indeks bank naik 2,3% karena sektor ini juga dibantu oleh kenaikan aplikasi hipotek untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan.
“Data ekonomi dan berita perdagangan adalah alasan untuk penguatan pasar yang lebih luas,” ujar Janna Sampson, co-chief investment officer di OakBrook Investments LLC di Lisle, Illinois, seperti dikutip Reuters.
Di sisi lain, dorongan terbesar Nasdaq datang dari Comcast Corp, yang sahamnya naik 3,8%. Saham Tesla melonjak 9,7% setelah Chief Executive Officer Elon Musk meyakinkan para pemegang saham tentang kemungkinan membangun 5.000 mobil Model 3 per pekan pada akhir Juni.
BACA JUGA : 

Komentar Hawkish ECB Dorong Indeks Stoxx Europe 600 Ditutup Flat

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search