English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Sunday, June 3, 2018

Rupiah Bakal Dibayangi Penguatan Indeks Dolar AS

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 10:33 PM No comments

PT KONTAK PERKASA -  PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan gerak kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) melemah.

Ahmad Mikail, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan gerak rupiah pada perdagangan hari ini dibayangi penguatan indeks dolar AS, setelah rilis sejumlah data ekonomi AS di awal bulan yang meningkatkan optimisme pasar akan kondisi ekonomi Negeri Paman Sam.

Seperti diketahui dari data Bloomberg, indeks dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) dibuka  menguat ke angka 94,167 dari perdagangan 1 Juni yang ditutup di level 94,156. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang tersebut atas sejumlah mata uang utama lainnya di dunia.

“Dollar index menguat, rupiah diperkirakan bergerak melemah. Rupiah kemungkinan melemah kembali ke level  Rp13.900—Rp13.960 per dolar AS,” kata Mikail seperti dikutip dari risetnya yang dietrima pagi ini, Senin (4/6/2018).

Dia memperkirakan indeks dolar pada perdagangan hari ini bergerak menguat di sekitar level 94,50—95,0 terhadap beberapa mata uang utama dunia pascakuatnya data pasar tenaga kerja di AS.

Data tenaga kerja yang dirilis awal bulan ini, seperti pertumbuhan upah rata-rata perjam di AS pada bulan Mei yang tercatat sebesar 2,7 lebih tinggi 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Data unemployment rate yang turun 0,1% ke level 3,8% di bulan Mei. Di saat yang bersamaan data Personal Consumption Expenditure (PCE) bulan April di AS sebesar 2,0% terbilang cukup kuat lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus analis sebesar 1,9%.

Berbagai data ekonomi AS yang baru dirilis tersebut mendorong kenaikan yield US Treasury sebesar 7 bps ke level 2,90%.

“Rupiah kemungkinan akan sedikit melemah hari ini seiring naiknya yield US Treasury, dan semakin kuatnya ekspektasi investor bahwa tingkat suku bunga The Fed akan naik di bulan Juni,” kata Mikail.

Wednesday, May 30, 2018

Kekhawatiran Italia Mereda, Wall Street Rebound

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:21 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (30/5/2018), di tengah tanda-tanda meredanya gejolak politik di Italia dan didorong lonjakan harga minyak mentah.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 306,33 poin atau 1,26% ke level 24.667,78, sedangkan indeks S&P 500 naik 34,15 poin atau 1,27% ke 2,724,01 dan Nasdaq Composite menguat 65,86 poin atau 0,89% ke 7.462,45.

Dilansir Reuters, kekhawatiran mengenai ketidakstabilan di Italia dan kemungkinan keluarnya negara itu dari Uni Eropa membuat investor menumpuk aset safe haven pada hari Selasa. Sementara itu, obligasi pemerintah AS pada Selasa mencatat kinerja terbaik sejak Juli 2011, menurut Indeks Agregat Treasury Bloomberg Barclay.

Saham berbalik menguat setelah Partai 5-Star Movement Italia melakukan upaya baru untuk membentuk pemerintah koalisi dan menyerukan kepada Paolo Savona untuk menarik pencalonannya sebagai menteri ekonomi.

Lelang obligasi pemerintah Italia bertenor 5 tahun dan 10 tahun yang sukses juga mengurangi kekhawatiran mengenai kemampuan finansial negara itu setelah penjualan obligasi pada Selasa menghasilkan lonjakan imbal hasil satu hari terbesar dalam 26 tahun terakhir.

Sementara itu, sektor energi membukukan kenaikan terbesar dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500. Indeks sektor energi menguat 3,1% setelah harga minyak mentah AS naik 2,2%.

"Risiko Italia jauh meninggalkan euro,” kata Kate Warne, analis investasi di Edward Jones, seperti dikutip Reuters. "Ini merupakan sumber volatilitas tetapi bukan sumber perhatian untuk pasar keuangan.”

Laporan bulanan dari ADP menunjukkan lapangan kerja sektor swasta AS meningkat 178.000 pada bulan Mei. Sementara itu, Departemen Perdagangan merevisi estimasi pertumbuhan produk domestik bruto kuartal pertama, namun para ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB pada kuartal kedua akan naik di atas 3% yoy.

Produsen perangkat lunak bisnis berbasis Cloud, Salesforce.com, naik 1,9%, sedangkan produsen komputer dan printer, HP Inc, melonjak 4,0% setelah kedua perusahaan menaikkan perkiraan laba setahun penuh mereka..


Tuesday, May 29, 2018

Terbebani Prospek Kenaikan Output, WTI Melemah di Hari Kelima

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:12 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES Harga minyak mentah Amerika Serikat jatuh untuk hari kelima berturut-turut pada perdagangan Selasa (29/5/2018) karena pasar terbebani prospek peningkatan produksi dari Arab Saudi dan Rusia.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli ditutup melemah 1,7% atau 1,15 poin ke level US$66,73 per barel di New York Mercantile Exchange. Sesi penurunan kelima berturut-turut dan yang terpanjang sejak Februari.

WTI ditutup di bawah level teknis utama rata-rata pergerakan 50 hari pada hari Selasa. Hal ini cenderung dipandang sebagai sinyal bearish.

Di sisi lain, Brent berjangka untuk pengiriman Juli naik 0,09 poin ke level US$75,39 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London setelah sebelumnya jatuh hingga 1%. Patokan global diperdagangkan lebih mahal US$8,66 dibanding WTI untuk pengiriman bulan yang sama.

Dilansir Bloomberg, Arab Saudi dan Rusia pekan lalu mengisyaratkan akan mengembalikan sebagian output yang mereka kurangi sejak akhir 2016 saat mereka berusaha untuk menguras kelebihan pasokan global. Saat ini, pasar sedang menunggu pertemuan OPEC dan mitra-mitranya di Wina pada akhir Juni untuk mengetahui apakah pembatasan output akan tetap berlangsung.

"Jelas, komentar dari Rusia dan Arab Saudi meletuskan gelembung itu," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York, seperti dikutip Bloomberg.

“Ada beberapa skeptisisme tentang apakah mereka akan menindaklanjuti atau tidak. Akan ada kekhawatiran sampai pertemuan bulan depan," lanjutnya.

Wacana mengenai peningkatan output dari dua eksportir minyak terbesar dunia menghapuskan reli bulan ini di WTI, yang telah dipicu oleh kekhawatiran bahwa pasokan dari Iran dan Venezuela akan menyusut.
Para menteri energi dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait berencana bertemu pada Sabtu pekan ini untuk membahas masalah-masalah OPEC, menurut sumber yang mengetahui rencana ini. Menteri Perminyakan Oman Mohammed Al Rumhi juga diperkirakan bergabung.


baca juga : 
PT KONTAK PERKASA FUTURES

Monday, May 28, 2018

BI Siapkan Jurus Stabilisasi, Rupiah Perkasa di Level 13.995

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:53 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan pekan ini, Senin (28/5/2018).
Rupiah ditutup menguat 130 poin atau 0,92% di Rp13.995 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 30 poin atau 0,21% di Rp14.095. Pada perdagangan Jumat (25/5), rupiah ditutup menguat 8 poin di level Rp14.125 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di zona hijau pada kisaran level Rp13.980 – Rp14.095 per dolar AS.
Dalam konferensi pers Penguatan Koordinasi Untuk Stabilisasi dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, Senin (28/5/2018), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan empat langkah kebijakan moneter untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
Pertama, respons kebijakan suku bunga secara preemptive dan front loading untuk memperkuat serta menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini juga dilakukan agar tetap konsisten dalam menjaga inflasi di kisaran 3,5% plus minus 1% pada 2018-2019.
Untuk itu, bank sentral sudah menjadwalkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan lusa, Rabu (30/5/2018) untuk merumuskan kebijakan tersebut.
"Ini bukan RDG emergency, ini RDG tambahan,"  tegasnya.
Kedua, melanjutkan, memperkuat, dan mengoptimalkan intervensi ganda (dual intervention) yang telah dilakukan sejak 2013. BI, lanjut Perry, tidak hanya menstabilkan kurs tapi juga membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Ketiga, terus mengarahkan agar likuiditas tercukupi, khususnya di rupiah dan pasar swap antar bank. Bank sentral bakal memastikan likuiditas perbankan cukup dan memenuhi berbagai kebutuhan likuiditas dari perbankan.
"Misalnya, hari ini suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) hanya sekitar 4%, sedikit lebih rendah dari policy rate kita," tuturnya.
Keempat, komunikasi yang intensif dengan pelaku pasar, perbankan, dunia usaha, dan ekonom untuk membentuk ekspektasi yang rasional. Langkah ini diyakini dapat menghindari perkiraan nilai tukar yang kecenderungannya terlalu melemah.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,05% atau 0,049 poin ke level 92,204 pada pukul 16.12 WIB.

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search