Euro menguat terhadap dolar pada hari kedua berturut-turut meskipun ada komentar dari Dana Moneter Internasional(IMF) bahwa pertumbuhan zona euro terlalu lemah dan inflasi "dikhawatirkan rendah."
Sikapkebijakanyang lebih dovish selanjutnya dari Federal Reserve AS, yang ditegaskan kembali pada hari rabulalu dalam sebuah pernyataan kebijakan baru, tampaknya masih memberikan arahan pasar, menurut analis.
Ketua the Fed, Janet Yellen mengatakan bahwa ekonomiterus tumbuhdan tertahannya kenaikan inflasi AS sebagai "noise" mencerminkan beberapa distorsi jangka pendek.
Ini menunjukkan bahwa Fed masih melihat inflasi yang rendah untuk beberapa tahun kedepan.
"Tidak seperti bank sentral lainnya yang baru-baru ini menyatakan keinginan mereka untuk menjadi lebih aktif, the Fed tetap nyaman dengan program mereka saat ini dan tidak memiliki keinginan untuk mengubah ekspektasi pasar," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
"Tidak seperti bank sentral lainnya yang baru-baru ini menyatakan keinginan mereka untuk menjadi lebih aktif, the Fed tetap nyaman dengan program mereka saat ini dan tidak memiliki keinginan untuk mengubah ekspektasi pasar," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
"Meskipun kami tidakperkirakan akan adanya penjualan yang signifikan pada dolar, namun dolar bisa memperpanjang kerugian terhadap mata uang dari bank sentral yang mengetatkan kebijakannya." (Knc)
Sumber: AFP
0 komentar :
Post a Comment