Emas
berjangka turun tajam dalam dua pekan terakhir terkait mata uang dolar
reli dan meredamnya inflasi AS sehingga memangkas permintaan untuk logam
mulia sebagai penyimpan nilai.
Emas
turun sebesar 8,4 persen pada kuartal ketiga karena ekuitas AS
meningkat ke level tertinggi, memangkas permintaan untuk komoditas
sebagai penyimpanan nilai. Pada tanggal 6 Oktober kemarin, logam turun
ke level terendah pada tahun ini. Harga naik sebesar 6,1
dari level terendah pasca Federal Reserve menyebutkan perlambatan
perekonomian asing dapat berimbas kepada perekonomian AS sehingga dapat
mendorong beberapa investor untuk melakukan kembali perkiraan dalam
kenaikan tingkat suku bunga.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,5 persen ke level $
1,245.50 per ounce pada pukul 1:35 siang di Comex New York, merupakan
penurunan tertajamnya untuk kontrak teraktif sejak 8 Oktober kemarin.
Logam
naik sebesar 3,9 persen dalam dua pekan terakhir yang berakhir pada 17
Oktober kemarin, mencatat gain secara berturut-turut pertama sejak Juli
lalu. Harga naik di tengah penurunan dalam ekuitas AS. Sementara
spekulasi bahwa bank sentral global akan meningkatkan stimulus moneter
sehingga dapat membantu saham pulih. Kemarin, indeks Standard & Poor
500 naik tajam dalam setahun terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment