Minyak
melemah pagi ini sebelum rilis data dari Amerika Serikat yang
diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah naik dari level ke rekor
yang sudah ada. Indeks berjangka Asia dibuka mixed di tengah
berfluktuasinya saham Amerika, sementara dolar Selandia Baru mendekati
paritas dengan dolar Australia.
Minyak
mentah West Texas Intermediate turun 0,3% ke level $ 56,45 per barel
pada pukul 08:52 pagi di Tokyo, turun untuk ketiga kalinya dalam 10 hari
terakhir. Kontrak berjangka pada saham Jepang mengisyaratkan keuntungan
di tengah pelemahan yen, sementara kontrak pada saham Australia dan
Korea menurun. Indeks berjangka Standard & Poor 500 naik 0,1%
setelah indeks tersebut turun 0,2%, sedangkan indeks Nasdaq 100
mengalami penguatan. Kiwi berada di level 99,41 sen Australia sebelum
data hari Rabu yang diproyeksikan akan menunjukkan inflasi di Australia
melambat pada kuartal terakhir.
Persediaan
minyak AS, yang sudah berada pada level tertinggi dalam 85 tahun
terakhir, diprediksi naik sebesar 2,5 juta barel pekan lalu, prediksi
para analis. Berakhirnya serangan udara Arab Saudi terhadap pemberontak
Yaman juga memberikan kontribusi terhadap penurunan harga minyak mentah.
Indeks berjangka China terakselerasi turun sebelum akhir melakukan
pemulihan pasca Baoding Tianwei Group Co diberitakan menjadi perusahaan
milik negara pertama yang gagal bayar terhadap utang luar
negerinya.(frk)
Sumber: Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment