Sebagian
besar saham Asia berada di wilayah negatif di tengah kembali munculnya
kekhawatiran atas prospek kenaikan suku bunga AS, sementara saham Jepang
naik setelah data menunjukkan ekonomi negeri sakura itu kembali tumbuh.
Sementara itu, minyak memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga.
Meskipun
kenaikan 0,1 persen pada indeks Topix Jepang, saham dari ekuitas
regional jatuh untuk pertama kalinya minggu ini menyusul aksi jual di
AS. Yen mempertahnkan posisi di dekat level tiga minggu terendah
terhadap dolar setelah harga konsumen AS meraih peningkatan terbesar
dalam tiga tahun dan beberapa pejabat Fed menyarankan bahwa suku bunga
yang lebih tinggi mungkin diperlukan. Minyak mentah memperpanjang
kenaikan ke atas $ 48 per barel, dengan analis memproyeksikan penurunan
stok Amerika, sementara nikel dan seng jatuh.
Ekuitas
global telah berjuang untuk memperpanjang keuntungan sejak mencapai
level tertinggi empat bulan pada tanggal 20 April lalu menyusul investor
mencermati Data AS sebagai petunjuk untuk waktu langkah kebijakan
berikutnya dari Fed. Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart dan John
Williams dari San Francisco mengatakan pada hari Selasa bahwa dua
kenaikan suku bunga tahun ini dapat dilakukan, sementara Presiden Fed
Dallas Robert Kaplan mengatakan kenaikan mungkin akan segera dilakukan,
mendorong peluang untuk peningkatan Juni menjadi 12 persen, dari 4
persen pada hari Senin. Di Jepang, di mana upaya bank sentral memberikan
dampak terbatas tahun ini, 1,7 persen pertumbuhan tahunan pada kuartal
pertama berarti perekonomian sedang menghindari resesi. (sdm)
Sumber: Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment