KAYA MANFAAT: Keju dan yoghurt punya keunggulan masing-masing yang dapat memberi manfaat baik bagi tubuh anda
MESKIPUN berasal dari
olahan susu, ternyata keju dan yoghurt punya nilai berbeda dari sisi
manfaat. Ahli Gizi RSUD Abdul Wahab Sjaranie, Sukirman Wiryadi Putra
memaparkan
menurut proses pengolahannya, yoghurt disebut lebih unggul dibanding
keju. Metode pembuatannya sebatas fermentasi dengan bantuan bakteri
baik, tentunya menguntungkan bagi kesehatan usus. Sementara keju punya
proses lebih panjang. Pun bakteri yang digunakan juga berbeda dari
yoghurt. Itu sebabnya, kandungan gizi keduanya juga berbeda.
“Kandungan natrium dalam keju itu tinggi, sayangnya penderita hipertensi mesti menghindari,” ucapnya saat ditemui Senin, (8/8) lalu.
Cara mengonsumsi keju dikatakan kurang tepat, apabila tidak didampingi dengan makanan lain seperti roti. Sebab, panganan koagulasi tersebut tak bisa dijadikan camilan. Beda halnya dengan yoghurt lazimnya disajikan dalam bentuk minuman. Lagipula konsumsi yoghurt memberikan efek baik bagi pencernaan.
“Yoghurt itu membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Kalau tali perutnya sehat, pencernaan pasti lancar,” imbuhnya.
Setali tiga uang, Mulyadi Makmur, executive Sous Chef Aston Hotel & Convention Center Samarinda memaparkan, yoghurt sangat baik dikonsumsi saat sarapan. Tekstur kentalnya membuat mudah diolah menjadi panganan praktis.
“Yoghurt memang tidak perlu diproses ketika ingin dikonsumsi. Sebenarnya langsung dimakan pun sudah siap. Tinggal memberikan sedikit perasa, warna atau aroma sesuai selera,” terang pria kelahiran 24 Januari itu. Caranya, haluskan buah kesukaan Anda. Misalnya stroberi atau apel. Kemudian tuangkan ke gelas dan campurkan dengan yoghurt. Beri hiasan atau garnis buah yang sudah dipotong kecil-kecil.
“Semua buah diperlakukan sama.”
Sebagai camilan, yoghurt biasa digunakan sebagai pengganti sambal. Bisa ditambahkan potongan cabai. Atau jadi isian roti setelah dicampur beberapa bahan. Namun yoghurt tidak sepenuhnya memberikan rasa kenyang. “Hanya mengganjal perut saja. Tidak meredakan lapar, tapi juga tidak bikin kenyang,” kata pria 43 tahun itu. Soal kandungan protein, satu cup yoghurt disebutkan melebihi satu porsi nasi.
PT Kontak Perkasa Futures
“Kandungan natrium dalam keju itu tinggi, sayangnya penderita hipertensi mesti menghindari,” ucapnya saat ditemui Senin, (8/8) lalu.
Cara mengonsumsi keju dikatakan kurang tepat, apabila tidak didampingi dengan makanan lain seperti roti. Sebab, panganan koagulasi tersebut tak bisa dijadikan camilan. Beda halnya dengan yoghurt lazimnya disajikan dalam bentuk minuman. Lagipula konsumsi yoghurt memberikan efek baik bagi pencernaan.
“Yoghurt itu membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Kalau tali perutnya sehat, pencernaan pasti lancar,” imbuhnya.
Setali tiga uang, Mulyadi Makmur, executive Sous Chef Aston Hotel & Convention Center Samarinda memaparkan, yoghurt sangat baik dikonsumsi saat sarapan. Tekstur kentalnya membuat mudah diolah menjadi panganan praktis.
“Yoghurt memang tidak perlu diproses ketika ingin dikonsumsi. Sebenarnya langsung dimakan pun sudah siap. Tinggal memberikan sedikit perasa, warna atau aroma sesuai selera,” terang pria kelahiran 24 Januari itu. Caranya, haluskan buah kesukaan Anda. Misalnya stroberi atau apel. Kemudian tuangkan ke gelas dan campurkan dengan yoghurt. Beri hiasan atau garnis buah yang sudah dipotong kecil-kecil.
“Semua buah diperlakukan sama.”
Sebagai camilan, yoghurt biasa digunakan sebagai pengganti sambal. Bisa ditambahkan potongan cabai. Atau jadi isian roti setelah dicampur beberapa bahan. Namun yoghurt tidak sepenuhnya memberikan rasa kenyang. “Hanya mengganjal perut saja. Tidak meredakan lapar, tapi juga tidak bikin kenyang,” kata pria 43 tahun itu. Soal kandungan protein, satu cup yoghurt disebutkan melebihi satu porsi nasi.
PT Kontak Perkasa Futures