KONTAK PERKASA FUTURES - Harga tembaga berjangka kemungkinan mengalami pelemahan di tengah adanya kesepakatan antara pihak penambang dan serikat pekerja sehingga diprediksi akan mendorong pertumbuhan suplai dan cenderung mendorong kenaikan harga yang terbatas.
BHP Billiton, selaku pemilik mayoritas tambang Escondida di Chile, produsen tembaga terbesar global mengatakan bahwa mereka baru—baru ini tengah memperpanjang pembicaraan untuk mencapai kesepakatan dengan para serikat pekerja.
Harga tembaga yang telah meningkat lebih dari 50% sejak mencapai level terendah dalam 9 tahun pada 2016 telah mendorong meningkatnya keuntungan secara global dan berpotensi memicu serikat pekerja untuk lebih banyak berpengaruh dalam negosiasi.
Sementara itu, serikat pekerja di tambang tembaga Escondida di Chile mengatakan bahwa pihaknya telah membuat sedikit kemajuan dalam kesepakatan kontrak awal dengan manajemen penambang.
Serikat pekerja menerima tawaran untuk memulai negosiasi awal dengan penambang Inggris—Australia pada Maret dalam upaya untuk menghindari pemogokan lain di tambang Chile Utara.
Sebelumnya, kegagalan mencapai kesepakatan telah menyebabkan pemogokan selama 44 hari pada tahun lalu sehingga mengguncang pasar tembaga global.
Serikat pekerja pada tahun lalu memutuskan untuk mengakhiri pemogokan dengan menerapkan ketentuan hukum yang memungkinkan mereka untuk memperpanjang kontrak yang ada selama 18 bulan hingga 31 Juli 2018.
“Para pekerja kami diberdayakan dan akan bertindak dengan kekuatan yang lebih besar dari tahun lalu dalam membela hak—hak kami, mengingat harga tembaga dan biaya untuk konflik akan semakin besar,” kata juru bicara serikat pekerja Carlos Allendes.
Pembicaraan tersebut akan resmi dibahas mulai 4 Juni 2018. Jika negosiasi berhasil dan memungkinkan produksi akan diperkuat, hal ini dapat mempengaruhi proyeksi pasar terhadap pertumbuhan suplai sehingga memberi tekanan terhadap harga.
International Copper Study Group (ICSG) memproyeksikan harga rata—rata tahunan pada tembaga sebesar US$7.042,92 per ton, naik 14% di atas harga rata—rata tahun 2017.
Sumber : Reuters
BACA JUGA : Pekan Depan, Rupiah Diproyeksi Cenderung Menguat
0 komentar :
Post a Comment