KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Eropa berhasil menguat pada perdagangan Selasa (3/7/2018), setelah partai konservatif pimpinan Kanselir Jerman Angela Merkel menyelesaikan perselisihan mengenai migrasi serta meredakan kecemasan investor, meski isu perang dagang tetap ada.
Pergerakan indeks saham acuan kawasan Eropa, Stoxx 600, berakhir menguat 0,8%, dengan indeks DAX Jerman naik 0,9%.
Perselisihan mengenai migrasi telah mengancam akan menggulingkan koalisi pemerintahan Merkel yang rapuh, tetapi dalam sebuah terobosan pada Senin malam (2/7) waktu setempat, menteri dalam negeri pemerintahannya memutuskan batal mengundurkan diri setelah berdiskusi.
Di sisi lain, pasar ekuitas telah gelisah menjelang batas waktu 6 Juli ketika pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenakan tarif pada barang-barang China senilai US$34 miliar. Pemerintah China sendiri telah bersumpah untuk melakukan langkah serupa terhadap produk-produk AS.
“Pergerakan saham menguat seiring membaiknya hubungan politik di Jerman dan komentar perdagangan yang konstruktif dari China telah mengangkat sentimen investor,” ujar David Madden, seorang analis pasar di CMC Markets UK, seperti dikutip Reuters.
Namun begitu, ia menambahkan bahwa sentimen positif pada pasar mungkin tidak akan bertahan lama.
Saham perusahaan tambang Glencore turun lebih dari 8% setelah mengungkapkan bahwa anak perusahaannya telah menerima panggilan dari Departemen Kehakiman AS, yang memintakan dokumen dan catatan tentang kepatuhan terhadap Undang-undang AS terkait praktik korupsi asing dan pencucian uang.
Dokumen yang dimintakan dari anak perusahaan Glencore Ltd terkait dengan bisnis grup tersebut di Nigeria, Republik Demokratik Kongo (DRC), dan Venezuela mulai tahun 2007 hingga sekarang. Glencore menyatakan sedang meninjau panggilan tersebut.
Saham BE Semiconductor, pembuat peralatan asal Belanda, juga mencatat penurunan sebesar hampir 9% setelah memangkas proyeksi pendapatannya.
Di sisi lain, saham Societe Generale naik 0,6% dan Commerzbank naik 0,6% setelah setuju untuk menjual pasar ekuitas dan bisnis komoditas (EMC) kepada Societe Generale.
0 komentar :
Post a Comment