KONTAK PERKASA FUTURES - Pemerintah masih mengevaluasi larangan ekspor sementara bijih (ore)nikel kepada para pengusaha yang melebihi kapasitas. Evaluasi ini demi memastikan para eksportir bisa melakukan ekspor kembali atau sebaliknya.
"(Udah boleh jalan lagi?) Belum masih dievaluasi semuanya," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Bambang mengaku, pihaknya turut mengirim tim bersama dinas pemerintah daerah untuk melakukan kunjungan lapangan ke-30 perusahaan yang membangun smelter.
Di semua perusahaan tersebut, akan digelar penyelidikan tentang kelebihan kapasitas ekspor. "Iya yang 30-an itu yang di evaluasi," singkat Bambang.
Senada, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia juga mengaku belum ada keputusan mengenai pelarangan eskpor sementara.
Rencananya pemerintah akan kembali melanjutkan rapat pembahasan pelarangan ekspor ore pada Senin, pekan depan.
"Nanti di BKPM antara pemerintah, BKPM dengan pengusaha nikel. Kami hari senin akan bahas kelanjutan dari ekspor ore," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber; Merdeka.com
0 komentar :
Post a Comment