Bursa
saham China melemah dan yuan menurun tajam sejak 2008 silam akibat
pengaruh dari merosotnya ekspor yang memicu kekhawatiran bahwa ekonomi
China akan menurun.
Indeks Shanghai Composite melemah 1.3% ke level 2,031.02 pukul 9:55 pagi, penurunan tajam sejak tanggal 25 Februari lalu. Sejalan dengan saham Jiangxi Copper Co. dan China Southern Airlines Co. pimpin penurunan untuk saham-saham perusahaan material dan industri. Mata uang China turun sebesar 0.5% terhadap dollar AS, penurunan tajam sejak Desember 2008. Ekspor negara Tirai Bambu tersebut secara mengejutkan turun sebesar 18.1% di Februari lalu, dibandingkan dengan perkiraan oleh para ekonom yang menyatakan ekspor mengalami kenaikan sebesar 7.5%.
Yuan telah menurun sebesar 1.4% selama 2014 ini, mata uang dengan performa terburuk kedua di Asia, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Pada hari ini The People Bank of China menurunkan nilai mata yuan sebesar 0.18% menajdi 6.1312 per dollar, level terendah sejak tanggal 3 Desember tahun lalu.
Penurunan pada ekspor memunculkan tantangan baru bagi Perdana Menteri Li Keqiang guna mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 7.5%. Pada pekan lalu Li mengumumkan target capaian saat pembukaan rapat tahunan Kongres Rakyat China Tahunan di Beijing.
Hal ini tidak mudah bagi China guna mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7.5% di tahun ini dan kebijakan-kebijakan kemungkinan akan dikeluarkan guna menstabilkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua, menurut komentar dari China Securities Journal. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks Shanghai Composite melemah 1.3% ke level 2,031.02 pukul 9:55 pagi, penurunan tajam sejak tanggal 25 Februari lalu. Sejalan dengan saham Jiangxi Copper Co. dan China Southern Airlines Co. pimpin penurunan untuk saham-saham perusahaan material dan industri. Mata uang China turun sebesar 0.5% terhadap dollar AS, penurunan tajam sejak Desember 2008. Ekspor negara Tirai Bambu tersebut secara mengejutkan turun sebesar 18.1% di Februari lalu, dibandingkan dengan perkiraan oleh para ekonom yang menyatakan ekspor mengalami kenaikan sebesar 7.5%.
Yuan telah menurun sebesar 1.4% selama 2014 ini, mata uang dengan performa terburuk kedua di Asia, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Pada hari ini The People Bank of China menurunkan nilai mata yuan sebesar 0.18% menajdi 6.1312 per dollar, level terendah sejak tanggal 3 Desember tahun lalu.
Penurunan pada ekspor memunculkan tantangan baru bagi Perdana Menteri Li Keqiang guna mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 7.5%. Pada pekan lalu Li mengumumkan target capaian saat pembukaan rapat tahunan Kongres Rakyat China Tahunan di Beijing.
Hal ini tidak mudah bagi China guna mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7.5% di tahun ini dan kebijakan-kebijakan kemungkinan akan dikeluarkan guna menstabilkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua, menurut komentar dari China Securities Journal. (bgs)
Sumber : Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment