Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) menuju penurunan pekan ketiga seiring Libya
yang meningkatkan produksi cadangan minyak mentahnya dan persediaan
bensin Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia juga
meningkat.
Kontrak berjangka
sedikit berubah di New York dan menuju penurunan tajam mingguan sejak
bulan November lalu. Cadangan minyak mentah Libya meningkat mengikuti
beroperasinya kembali kilang minyak Sharara serta dua terminal
ekspor minyak juga dibuka kembali. Pertempuran di Irak, anggota produsen
minyak terbesar kedua di OPEC belum menyebar ke wilayah bagian selatan.
Cadangan bensin AS naik pekan lalu saat permintaan mengalami menurun,
Administrasi Informasi Energi melaporkan pada tanggal 9 Juli lalu.
Minyak mentah WTI
untuk pengiriman bulan Agustus berada di level $ 102,78 per barel pada
perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, atau turun sebesar
15 sen pukul 10:49 di Seoul. Kontrak tersebut naik sebesar 64 sen ke
level $ 102,93, untuk pertama kalinya dalam 10 hari terakhir. Volume
berjangka yang diperdagangkan sebesar 57 persen di bawah rata-rata 100
hari. Harga turun sebesar 1,2 persen selama pekan ini.
Brent untuk pengiriman
bulan Agustus 8 sen lebih rendah pada level $ 108,59 per barel di ICE
Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah acuan Eropa
diperdagangkan lebih tinggi sebesar $ 5,83 terhadap WTI, dibandingkan
sebesar $ 6,86 pada akhir pekan lalu. (knc)
Sumber: Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment