Saham
AS turun, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 bergerak di bawah
RSI 200-hari, terkait saham maskapai penerbangan turun di tengah
kekhawatiran Ebola dan saham energi juga turun karena minyak mentah
Brent turun ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir.
Sementara dolar melemah dan emas menguat.
Indeks
S&P 500 turun sebesar 1,6 persen ke level 1,874.82 pukul 04:00 sore
di New York, sehingga mencapai level terendah sejak Mei lalu, pasca
penurunan yang dialaminya menghapus $ 15 triliun dari ekuitas global
pekan lalu. Indeks Bloomberg US Airlines turun sebesar 6,2
persen,merupakan level tertinggi
dalam dua tahun terakhir. Minyak mentah Brent turun sebesar 1,5 persen
pasca turun ke pasar bearish pekan lalu. Dolar melemah terhadap 16 mata
uang utama dunia dan emas naik sebesar 0,7 persen. Sementara obligasi
berjangka dengan tenor sepuluh tahun naik ke level tertinggi dalam
hampir 11 bulan terakhir.
Wakil
Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan pada akhir pekan
kemarin bahwa meningkatkan tingkat suku bunga AS bisa tertunda terkait
pelambatan pertumbuhan perekonomian di tempat lain. Presiden Chicago Fed
Charles Evans mengatakan hari ini bahwa bank sentral harus sangat sabar
terhad tingkat suku bunga. Sementara data China menunjukkan ekspor
meningkat tajam sejak Februari 2013 lalu.
Indeks
S&P 500 berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari ini,
di kedua sisi 200-day moving average dari 1,905.5. Perdagangan saham
perusahaan di S&P 500 sekitar 50 persen di atas RSI 30-hari untuk
hari hari. (vck)
Sumber: Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment