PT Kontak Perkasa | Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada para pemimpin negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bahwa mereka harus meningkatkan anggaran belanja pertahanan sebesar 2% dari GDP masing-masing negara anggota.
Ketika berpidato dalam peresmian markas besar NATO yang baru di Brussels pada Kamis (25/05), presiden Amerika mengatakan hanya lima anggota yang memenuhi kewajiban keuangan mereka.
"Dua puluh tiga dari 28 anggota masih belum membayar sebagaimana semestinya untuk kepentingan pertahanan mereka. Ini tidak adil bagi rakyat dan pembayar pajak Amerika Serikat dan banyak negara tersebut berhutang besar dari tahun-tahun sebelumnya karena tidak membayar sumbangan," tegasnya.
"Selama delapan tahun terakhir, Amerika Serikat membelanjakan anggaran pertahanan lebih besar dibanding jumlah keseluruhan negara-negara anggota NATO," kata Presiden Trump kepada para kepala negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Sejauh ini hanya lima negara yang memenuhi target belanja pertahanan 2% dari GDP - Amerika Serikat, Inggris, Yunani, Polandia dan Estonia.
Namun sejumlah negara anggota NATO tidak sepakat jika dikatakan mereka tidak memenuhi kewajiban keuangannya.
Jerman mengalokasikan 1,2% anggaran pertahanan pada 2016 tetapi pemerintah negara itu berpendapat bahwa dana bantuan pembangunan juga berkontribusi terhadap keamanan internasional.
Ditambahkan oleh Trump bahwa NATO harus memprioritas pemberantasan terorisme.
Dalam pertemuan di markas besar NATO, negara-negara anggota direncanakan akan menyetujui secara resmi rencana Amerika Serikat untuk meningkatkan peran NATO dalam memerangi kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).
0 komentar :
Post a Comment