Minyak turun untuk
hari kedua setelah ekspor minyak Irak di bulan April mendekati rekor
tertinggi, menambahkan barel menjadi semakin melimpahnya pasokan di
seluruh dunia.
Kontrak merosot
sebanyak 0,8 % di New York setelah turun 0,2 % pada hari Jumat. Irak,
termasuk penjualan dari Pemerintah Daerah Kurdistan, mengirimkan
sebanyak 3,36 juta barel per hari pada bulan lalu, menurut seorang juru
bicara kementerian perminyakan mengatakan melalui pesan teks pada hari
minggu. Ekspor naik dari bulan Maret sebanyak 3,29 juta barel per hari
dan mendekati rekornya sebesar 3,365 pada bulan November. Operasinya
tidak terpengaruh pada hari Minggu setelah para pengunjuk rasa menyerbu
parlemen di Baghdad, mengancam untuk melumpuhkan pemerintah terhadap
produsen terbesar kedua di OPEC.
Harga minyak telah
kembali pulih setelah merosot pada tahun ini ke level terendah sejak
2003 lalu karena penurunan produksi minyak AS di bawah 9 juta barel per
hari. Para demonstran di Irak menuduh bahwa pemerintah menunda reformasi
yang diperlukan karena perjuangan dalam memerangi militan Negara Islam
dan melihat keuangannya tertekan karena anjloknya harga minyak.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun sebanyak 37 sen ke
level $ 45,55 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di
level $ 45,67 pada pukul 10:11 pagi waktu Sydney. Kontrak merosot
sebanyak 11 sen ke level $ 45,92 pada hari Jumat. Total volume
perdagangan sekitar 40 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman
Juli turun sebanyak 37 sen atau 0,8 %, ke level US $ 47 per barel di
ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak untuk
pengiriman bulan Juni ditutup 1 % menjadi berakhir di level $ 48,13 per
barel pada hari Jumat. Indeks acuan global diperdagangkan pada premium
68 % dibandingkan minyak mentah WTI untuk bulan Juli. (knc)
Sumber : Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment