Saham Jepang turun
seiring keengganan untuk pelonggaran tambahan dari Bank of Japan (BOJ)
yang mengirim mata uang yen ke level tertinggi dalam lebih dari 18 bulan
terakhir, tekanan terhadap perusahaan yang mengandalkan pasar luar
negeri untuk penjualan.
Indeks Topix turun 3,1
% ke level 1,298.70 pada pukul 09:04 pagi waktu Tokyo, menambahkan
penurunan menjadi 4,8 % dari pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average
melemah 3,4 % ke level 16,106.07. Pasar saham ditutup pada Jumat lalu
untuk liburan dan akan ditutup kembali selama tiga hari dimulai hari
Selasa. Sementara Yen diperdagangkan pada level 106,45 per dolar, dekati
level tertingginya sejak Oktober 2014, setelah BOJ pada hari Kamis
menyatakan bahwa menahan diri untuk meningkatkan stimulus moneter.
Gubernur BOJ Haruhiko
Kuroda memilih untuk menahan diri guna mengkaji dampak dari suku bunga
negatif, mengejutkan sebagian sedikit ekonom yang disurvei oleh
Bloomberg yang diharapkan respon terhadap penguatan yen yang telah
menekan atas prospek tingkat upah yang lebih tinggi dan investasi.
Pasar mata uang Jepang
tetap dibuka pada hari Jumat. Penguatan yen sebesar 4,7 % terhadap
greenback dalam dua hari terakhir sejak Kuroda secara mengejutkan adalah
lonjakan terbesar sejak krisis keuangan global semakin mendalam pada
Oktober 2008. (knc)
Sumber : Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment